Nasib Ekonomi Indonesia
Credit by : canva.com

Nasib Ekonomi Indonesia Saat Sri Langka Bangkrut !!!

Hallo sobat Eurika ada berita baru nih apa beritanya ? ini dia Nasib Ekonomi Indonesia Saat Sri Langka Bangkrut !!!. Sri Lanka bangkrut. Dikhawatirkan kebangkrutan negara tetangga Indonesia akan merembet ke negara tetangga termasuk Indonesia.

Namun, sebagai tanggapan, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan bahwa situasi ekonomi Indonesia aman dan tidak akan ada insiden seperti kebangkrutan Sri Lanka. Sri Mulyani melanjutkan, Indonesia lebih tangguh.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sri Lanka mengajukan kebangkrutan setelah berbulan-bulan berjuang untuk pulih dari krisis ekonomi yang parah.

Utang negara telah menumpuk, menyebabkan default pemerintah Sri Lanka. Di sisi lain, cadangan devisa juga semakin menipis.

Menurut Sri Mulyani, perekonomian saat ini memang berada di bawah tekanan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19.

Di sisi lain, situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina juga menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi.”Seluruh dunia kini menghadapi konsekuensi geopolitik berupa kenaikan harga pangan dan energi, yang telah mendorong inflasi lebih lanjut setelah sebelumnya naik karena pandemi,” katanya pada konferensi pers seri G20 -Meeting in Bali. Rabu (13/7/2022). ).

Dikatakannya, negara maju yang umumnya mengalami deflasi juga mengalami kenaikan inflasi yang cukup tajam.

Pada akhirnya, kenaikan inflasi mendorong negara-negara untuk mengadopsi kebijakan berwawasan ke depan.

Sri Mulyani mengingatkan, tidak semua negara memiliki ketahanan yang cukup untuk bertahan di dunia dalam menghadapi ketidakpastian global.

Pertama, neraca pembayaran, yaitu apakah neraca perdagangan, neraca modal, dan cadangan devisa negara berdampak wajar terhadap nilai tukar,” jelas Sri Mulyani akibat pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.

“Jadi jika mereka mengalami penurunan akibat pandemi dan belum pulih, itu akan menambah kompleksitas suatu negara, di atas inflasi saat ini,” kata mantan kepala eksekutif Bank Dunia tentang posisi fiskalnya.

Serta keadaan utang publik atau swasta dan kemampuan untuk membayarnya. Hal ini sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya krisis di suatu negara.

Sri Mulyanipun menilai indikator ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi yang cukup baik.Menurut survei Bloomberg, risiko resesi ekonomi yang dialami Indonesia saat ini hanya 3N jauh lebih baik dibandingkan negara lain yang bahkan memiliki potensi resesi di atas 70%.

Dan akan terus waspada terhadap ketidakpastian global.” Ini tidak berarti bahwa kita berpuas diri, tetapi kita tetap waspada.

Namun pesannya, kami akan terus menggunakan semua perangkat kebijakan termasuk fiskal, moneter, keuangan, dan regulasi lainnya untuk memantaunya (potensi resesi), termasuk kondisi perusahaan Indonesia,” kata Sri Mulyani.